Dalam dunia kuliner, steak yang sempurna adalah karya seni yang melibatkan keahlian dan perhatian terhadap detail. Salah satu langkah penting yang seringkali terlupakan oleh banyak orang adalah proses “resting” atau istirahat setelah daging steak dimasak. Meskipun tampak seperti langkah kecil, resting daging memiliki dampak besar pada rasa, kelembutan, dan pengalaman menyantap steakmu lho, Seikawan. Yuk kita menjelajahi mengapa proses resting sangat penting dalam memaksimalkan kenikmatan makan daging.
Resting daging adalah aktivitas membiarkan daging steak beristirahat setelah proses memasak selesai, sebelum dipotong dan disajikan. Walaupun sering kali terlihat sepele, langkah ini memiliki peran penting dalam menjaga rasa dan kelembutan daging.
Itulah sebabnya ketika menyantap daging steak di restoran terasa begitu nikmat, tetapi ketika mencoba membuat di rumah terasa kurang wah. Hal tersebut mungkin dikarenakan karena tanpa melalui proses resting daging. Diantara begitu banyak manfaat resting, berikut asalan kenapa resting begitu penting.
baca juga: Mengenal Sweetbread, Bagian Daging Sapi Yang Jarang Orang Tahu
1. Meminimalkan Kehilangan Sari Makanan
Ilustrasi gambar di atas adalah perbedaan gambar daging yang tidak diresting(kiri) dan yang sudah diresting selama 10 menit (kanan). Bisa dilihat daging sebelah kiri kehilangan cairan/juiciness daging, sementara daging sebelah kanan tidak.
Saat daging dimasak, jus atau sari makanan akan berkumpul di bagian dalam daging karena efek panas. Jika steak langsung dipotong tanpa proses resting, sari makanan berharga ini cenderung keluar dari daging dan menyebabkan kehilangan rasa yang signifikan. Dengan memberikan waktu istirahat, sari makanan dapat meresap kembali ke dalam serat daging, meningkatkan kelezatan dan aroma.
baca juga: Mengenal Meat/ Beef Netting, Teknik Mengolah Daging Agar Utuh dan Menarik
2. Meningkatkan Kelembutan Daging
Istirahat setelah dimasak memberikan waktu bagi daging untuk melepaskan panas yang terakumulasi selama proses memasak. Ini memungkinkan protein dalam daging untuk mengatur kembali strukturnya, menghasilkan steak yang lebih lembut dan mudah dipotong. Kelembutan ini memberikan pengalaman menyantap yang lebih memuaskan dan menggoda lidah.
3. Mengamankan Kelembaban Daging
Selama proses memasak, cairan dalam daging terdistribusi secara tidak merata. Bagian luar mungkin terasa lebih kering, sementara bagian dalam lebih lembap. Dengan memberikan waktu istirahat, cairan dapat merata kembali di seluruh potongan daging, menghasilkan steak yang lembab dan meleleh di mulut.
4. Menghindari Kehilangan Sari Nutrisi
Sari nutrisi dalam daging, seperti nutrisi penting dan jus yang berasal dari daging, cenderung keluar saat daging dipotong. Dengan memberikan waktu istirahat, Anda meminimalkan kehilangan sari nutrisi ini dan memastikan bahwa setiap potongan steak tetap kaya akan rasa dan manfaat gizi.
baca juga: Mengenal Sous Vide, Teknik Low Cooking Yang Bikin Daging Empuk
Setelah mengetahui betapa pentingnya proses resting, lalu bagaimana prosesnya yang benar? Idealnya, steak sebaiknya diistirahatkan selama sekitar 5 hingga 10 menit setelah dimasak. Waktu ini memberikan cukup ruang bagi semua elemen yang telah disebutkan di atas untuk terjadi. Selama istirahat, Seikawan dapat menutup steak dengan aluminium foil untuk menjaga panas dan mencegah pendinginan yang terlalu cepat.
Resting daging juga menciptakan momen kesabaran dalam menikmati makanan. Dengan memberikan waktu istirahat, Seikaan menghargai setiap langkah proses memasak dan memastikan bahwa setiap suap adalah pengalaman yang maksimal. Seperti daging Se’i Seilera, yang melalui proses panjang hingga menghasilkan cita rasa daging yang lembut dan kaya akan rasa.
Smokin’ Indonesia!
baca juga: Mengenal Daging Dry Aged, Proses Pembusukan yang Bikin Daging Empuk dan Mahal