Usaha di bidang kuliner kini sudah semakin berkembang, di saat yang sama terdapat kebutuhan masyarakat terhadap makanan yang praktis dan serba guna. Salah satu alternatif usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang kini sedang naik daun di era pandemi ini adalah menjadi reseller suatu produk makanan. Lantas, seperti apa peluang dan keuntungannya? Simak ulasannya berikut. sapi
Meskipun mengalami masa krisis, usaha di bidang kuliner tetap bertahan karena makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi setiap orang. Di sisi lain, pandemi Covid-19 memberikan pengaruh terhadap perubahan perilaku konsumen, termasuk konsumsi produk siap saji maupun frozen. GAPMMI (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia) mengungkapkan bahwa konsumen menjadi lebih perhatian terhadap food safety. Selain itu, data menunjukkan sekitar 1 juta UMKM tergabung dalam layanan pesan antar makanan saat wabah mulai melanda (katadata).
Data Food Industry Can Weather Global Economic Shock, BKPM 2020 menunjukkan dalam lima tahun terakhir, sektor makanan dan minuman mencatat realisasi investasi terbesar di antara sektor sekunder, dengan total sekitar Rp 293 triliun – lebih tinggi dari sektor lain seperti logam dan obat-obatan.
baca juga: 5 Hal Yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Makan Sei Sapi
Berubahnya perilaku pasar tersebut menjadi peluang tersendiri bagi pelaku usaha, tidak terkecuali untuk para pemula. Salah satunya adalah dengan berusaha menjadi reseller produk-produk siap saji (ready-to-heat) ataupun beku (frozen). Tentu hal ini juga sangat menarik bagi para pemula dalam berusaha atau berbisnis karena selain membutuhkan modal yang tidak besar, usaha ini juga dapat dilakukan di rumah. Memahami kebutuhan ini, Seilera kini hadir dengan program reseller untuk produk siap saji (ready-to-heat) se’i, atau yang dikenal dengan Seiruma.
Berikut beberapa alasan umum untuk memilih usaha kuliner reseller sei sapi siap saji (ready-to-heat) Seilera sebagai pilihan awal untuk berbisnis.
1. Mudah dan Praktis
Produk Seiruma merupakan produk yang mudah dan serba guna. Pembuatan se’i yang memakan waktu, dari marinasi hingga pengasapan, kini dapat dengan mudah diperoleh dengan kemasan vacuum yang aman dan praktis.
Selain itu, walaupun se’i sendiri adalah produk yang bisa disajikan sendiri sebagai menu utama, se’i juga serba guna karena dapat diolah menjadi bahan atau pelengkap menu lainnya, misal menjadi toping nasi goreng, mie/bakmi, berbagai macam pasta, dan masih banyak lagi. Hal ini menjadikan Seiruma dapat menjadi pilihan utama para ibu di rumah.
baca juga: Yuk Kenali Tips Membedakan Jenis-Jenis Daging Sapi USDA-Graded
2. Modal Usaha Terjangkau
Berbeda dengan berjualan dengan menyewa ruko atau toko, usaha menjadi reseller sei sapi tidak memerlukan modal yang tinggi. Untuk modal tetap yang diperlukan hanya mesin freezer dengan harga mulai Rp1,7jt an. Kamu juga bisa memanfaatkan freezer di lemari pendingin saat baru merintis.
Adapun untuk modal belanja produk sendiri, kamu bisa memilih beragam paket reseller sei sapi dari Seilera mulai harga Rp700ribu an. Untuk ketersediaan stoknya bisa kamu sesuaikan dengan permintaan dari konsumen. Sangat praktis bukan?
baca juga: Dijamin Suka, Cara Memasak Sei Sapi Frozen Tanpa Alat di Rumah
3. Pilihan Produk yang Bervariasi
Kuliner tak bisa terlepas dari selera setiap orang yang berbeda-beda. Begitupun juga dengan comfort food setiap orang ada yang memilih makan daging ayam daripada daging sapi ataupun sebaliknya. Apalagi saat menghidangkan makanan untuk keluarga, pasti kita ingin membuat bahagia dari anak hingga kakek-nenek.
Di Seilera, dimana semua selera berpadu-rasa, beragam signature sei bisa kamu pilih sesuai minat. Tiga varian yang tersedia yaitu Seiruma Se’i Sapi, Seiruma Se’i Ayam dan Seiruma Se’i Lidah dengan kemasan 150gr, 250gr, 500gr, dan 1 kg. Pengolahan hingga pengemasan yang higienis menjamin setiap irisan daging tetap nikmat dan aman dikonsumsi hingga ke tangan konsumen.
baca juga: 3 Resep sei sapi yang bisa Seikawan coba di rumah
4. Memiliki pasar yang terus tumbuh
Menurut data Kementrian Pertanian dan BPS tahun 2021 menunjukkan tren konsumsi daging merah setiap tahun yang terus tumbuh. Pada periode tahun 2016-2020, tren konsumsi daging naik sebesar 11,8%. Sementara itu konsumsi daging olahan seperti daging asap per kapita pada tahun 2017-2020 naik hingga 30%.
Sebanding dengan konsumsi daging merah yang tumbuh 8% pada tahun 2021, tingkat konsumsi daging ayam dan ikan juga tumbuh seiring dengan ekonomi yang mulai pulih akibat pandemi. (katadata).
baca juga: Resep Nasi Goreng Sei Sapi Praktis yang Bikin Nagih
5. Diminati Semua Kalangan
Menurut survei dari Nielsen Singapura mengungkapkan bahwa 95% konsumen urban Indonesia menikmati masakan siap santap dalam 3 bulan terakhir. Lalu, sekitar 58% di antara mereka memesan masakan siap santap melalui layanan pesan-antar makanan. Hal ini menjadi peluang pasar yang besar terutama bagi masyarakat perkotaan yang menginginkan hidangan yang praktis dan enak.
Ingin punya penghasilan tambahan dari rumah? Atau, sudah memiliki usaha kuliner dan ingin menambah menu baru? Yuk jadi bagian dari Seikawan. Klik disini
baca juga: Pertama di Dunia, Ini Cara Baru Menikmati Sei Sapi yang Dijamin Nikmat